Pernahkah kita berpikir, Bahwasannya para Pakar / Orientalis pernah berujar tentang Rasulullah SAW? Mari kita selami agar kita lebih Cinta Rasulullah SAW.

Bagi yang cukup tertarik pada artikel ini, Langsung disimak ya rekan-rekanita..!!

Tulisan ini akan menjabarkan tentang fakta Pemikir Orientalis terhadap perjalanan hidup Rasulullah SAW secara seksama. Yakni dari pendapat Leo Tolstoy dan Albert Einstein yang keseluruhannya terangkum untuk memperkaya khazanah kita khususnya pelajar Nahdliyyin.

Setelah membaca Artikel ini semoga rekan-rekanita bisa lebih mahabbah rasul /lebih cinta kepada Rasulullah SAW ditengah maraknya pemuda yang lebih orientalis / beridola berkebangsaan barat yang beberapa ilmuwannya adalah saksi mata kebesaran junjungan kita Rasulullah SAW.

1.    Nabi Muhammad dikagumi Leo Tolstoy, Sastrawan Novelis, Rusia.


“Saya adalah salah satu pengagum nabi muhammad yang
dipilih oleh Allah yang maha esa untuk menerima wahyu terakhirnya melalui tangan, hati dan akal pikiran sang Nabi.
Cukup yang menjadi alasannya bahwa Muhammad telah
memberi petunjuk  umatnya kepada cahaya kebenaran,
menjadi umat manusia yang memihak pada perdamaian
dan ketentraman hidup, dan membuka jalan bagi mereka
menuju dunia berperadaban dan kemajuan”

Seperti dikutip pada laman sejarah mutiarapublic.com, Leo Tolstoy mengagumi Nabi Muhammad diawali kesuksesan besarnya dalam dunia sastrawan.

Sastra novel saat itu merupakan sesuatu yang penting ya rekan...

Karena teknologi belum tergenggam seperti saat ini di era digitalisasi. Akhirnya sastra novel ibaratnya seperti status whatsapp yang cukup kental bagi Rusia saat itu.
Novel seperti hampir semuanya membutuhkannya, karena mutiara kisahnya yang cukup siginifikan dipengaruhi kisah eksternal penulis juga.

Babak awal Tolstoy yakni alkisah pada saat ia ingin menerbitkan sastra gratis untuk masyarakat miskin, dia dikekang oleh istri dan tidak ada satupun yang mendukungnya sampai alhasil dia kabur dan wafat dalam keadaan dikecam pendeta gereja.

Sebelumnya dia merupakan tentara di Kaukasus yang berperang melawan tentara Islam yang dipimpin Imam Syamil. Lama kelamaan sastra yang dibuatnya meranah ke moral dan sosial sejak sering perang dengan masyarakat Islam.

Dalam keadaan seperti demikian jiwa nuraninya terasa terpanggil saat penindasan terjadi merambah masyarakat Islam. Walaupun secara de Facto dia seorang kristen Ortodoks, namun secara de Jure dia seorang Muslim.

Menurut Muhammad Azzat Ismail Ath Thathawi, dalam bukunya “At Tabsyir wal Istisyraq Ahdad Wa Hamlat” (1974), hlm. 59-62, Leo Tolstoy tersentuh hatinya tatkala menyaksikan perlakuan aniaya terhadap umat Islam.

Dia menyatakan, Islam merupakan ajaran yang sempurna. Menyuruh umatnya beribadah untuk kepentingan akhirat serta beramal shaleh untuk kepentingan dunia, dan melarang umatnya melakukan kerusakan di muka bumi.

Sejak saat itulah Leo Tolstoy memuji Nabi Muhammad SAW sebagai sosok yang bijak dan mengujarkan kutipan diatas.

Sumber : bit.ly/pemikirorientalis1


2.Penggerak Revolusioner menurut Einstein, Fisikawan Jerman, Umat Yahudi.


“Saya yakin bahwa dengan pemikiran
dan mentalitas yang tercerahkan Muhammad mampu menjauhkan orang-orang Yahudi yang bermaksud menjatuhkan Islam,
hingga saat ini masih merupakan kekuatan besar
yang memusuhi Islam”

Siapa yang tidak mengenal beliau ?
Ilmuwan Fisika Modern yang mencetuskan Teori Relativitas yang terkenal dengan kutipan “Ilmu pengetahuan tanpa agama adalah pincang”.

Yang lebih utama rekan-rekanita, tahukah kamu kalau Einstein pernah menulis manuskrip yang jarang dipublish bangsa barat bahkan sengaja dihilangkan?

Yakni pernyataan tentang risalah ilmiahnya berjudul “Die Erklarung” yang ditulis dalam bahasa Jerman pada tahun 1954 di Amerika.

Risalah ini pada hakikatnya mengagumi hadist dan perawi nabi Muhammad terlebih hadist yang diriwayatkan oleh Allamah Majlisi tentang Mi’raj Nabi Muhammad ke langit 7 untuk mendapatkan perintah sholat.

Berikut adalah hadist yang dimaksud Einstein :
“Ketika terangkat dari tanah, pakaian atau kaki Muhammad SAW menyentuh sebuah bejana berisi air yang menyebabkan air tumpah. Setelah kembali dari Mi’raj jasmani dan melalui pelbagai zaman, beliau melihat air masih dalam keadaan tumpah diatas tanah.”

Dari hadist diatas Einstein menulis risalah “Ada beberapa hadist muhammad yang memuat teori kompleksitas seperti relativitas. Sayangnya kebanyakan ilmuwan muslim abad ini tidak mengetahui hal itu-kecuali sedikit diantara mereka saja”

Menurut Einstein, formula matematika kebangkitan jasmani berbanding terbalik dengan formula terkenal temuannya yakni

E = M.C2                         M = E : C2  
(Einstein Relativity)      (Teori yang seharusnya ditemukan Ilmuwan Muslim)

Artinya sekalipun badan kita berubah menjadi energi,ia dapat kembali berwujud semula dan hidup kembali, imbuhnya.

Dan lebih parahnya, Einstein menulis dalam risalahnya termaktub menyandingkan dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan banyak hadist dari kitab-kitab Nahjul Balaghah dan Biharul Anwar.

Sampai saat artikel ini ditulis, menurut pustaka, Risalah ini dibeli oleh Prof. Ibrahim Mahdavi dengan bantuan salah satu anggota perusahaan mobil Benz seharga 3 Juta Dollar dari seorang penjual barang antik yahudi.

Lantas apakah Eintein muslim pada akhir hayatnya..?
Wallahu’alam Bishawab...

Sumber : bit.ly/pemikirorientalis2


Oleh : Rekan Sony. D. Fard.
INFOKOM - J. Pers Media IPNU IPPNU Prambon